sastra

S A S T R A, sebuah kata yang berisikan lima huruf , yang akan menjadi topic untuk kita bahas dalam artikel ini.
Sastra??? Sebenernya apa sih satra itu??? Dan apa definisi dari  kata “SASTRA” itu sendiri???
Seperti yang kita ketahui , sastra sangat berkaitan erat dengan bahasa dan seni, maka tidak jarang orang mendefesinikan sastra adalah sebuah seni bahasa. Sastra berasal dari bahasa “Sanskerta: shastra” merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.  Sastra sangat berhubungan erat dengan manusia dan kebudayaan , karena  manusia dan kebudayaan itu merupakan obyek dan media dari satra itu sendiri. Menurut mochtar lubis, “Berbicara tentang sastra berarti berbicara tentang manusia dan masyarakat,” Oleh sebab itu, karya sastra tidak dapat dipisahkan dari pemikiran-pemikiran dan perasaan yang hadir di masyarakat. Ia dipandang sebagai cerminan suatu kondisi atau keadaan yang tengah berkembang. Dengan demikian, karya sastra tidak saja melulu bermuatan estetis. Dalam karya sastra terpancar juga pemikiran, kehidupan, dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, berbicara karya sastra berarti juga berbicara suatu segi kebudayaan.
Satra sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian menurut ilmu kesustrataan yakni, sastra tertulis dan sastra lisan, sastra tertulis adalah suatu pemikiran yang ada pada diri manusia yang di letakkan di dalam sebuah tulisan  secara tertata dan apik. Sedangkan sastra lisan adalah suatu pemikiran yang ada pada otak manusia yang di wujudkan melalui ucapan , namun ucapan tersebut telah di rangkai dan di susun dengan apik dan rapi agar suatu pemikiran dari orang tersebut dapat menghasilkan sebuah karya seni yang eksotik, dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Selain itu, berdasarkan bentuknya sastra dibagi menjadi dua yaitu “Prosa dan Puisi”. Prosa adalah sebuah karya sastra berbentuk narasi yang tidak terikat dengan aturan-aturan tertentu dan menggunakan gaya bahasa yang bebas, contoh dari karya sastra prosa adalah Novel, Cerita atau Cerpen, dan Drama. Sedangkan Puisi adalah suatu karya sastra yang berasal dari pemikiran manusia yang berisi ekspresi jiwa yang di tuangkan dalam bentuk bahasa yang indah serta padat yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu, contoh dari karya sastra puisi adalah Puisi, Pantun,  dan Syair.

Sastra merupakan suatu ilmu yang mendasar seperti halnya ilmu filsafat. Banyak ahli filosoft yang menggunakan bahasa-bahasa sastra untuk mengungkapkan atau menyampaikan gagasan filsafat. Maka dari itu sastra dan filsafat mempunyai hubungan yang sangat erat. hubungan sastra dan filsafat itu sendiri laksana dua sisi mata uang, permukaan yang satu tidak dapat dipisahkan dari permukaan yang lainnya, bersifat komplementer, saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Mengapa demikian??? Karena Filsafat dan sastra memiliki pijakan yang sama, yaitu realitas itu sendiri. Bila filsafat bertolak dari kenyataan lalu hendak diabstraksikan, dicari jati dirinya, hakikatnya, maka sastra mulai dari apa yang ada dalam kenyataan lalu diolah lewat imajinasi, dan lewat proses kreatif lalu dibuatnya lebih indah. Imajinasi itu sendiri tadi ada dalam cipta kemudian dituangkan dalam tulisan. Oleh karena itu, maka tak heran jika banyak sastrawan yang juga menjadi seorang ahli filsafat.
Kira-kira seperti itulah sedikit ulasan menegenai sastra. Sastra adalah suatu hasil kaya yang indah yang di wujudkan dalam bentuk tulisan atau lisan yang berasal dari pemikiran manusia dan luapan jiwa seorang manusia, yang di ucapkan atau di tulis menggunakan bahasa yang terstruktur dan tersusun dengan apik, sehingga mampu menghasilkan suatu karya seni bahasa yang eksotik , yang bisa kita nikmati hasilnya ,seperti puisi, pantun, drama , cerpen dll.
Lalu bagaimana dengan kalian??? Apakah kalian tertarik untuk memepelajari sastra atau hanya sebagai penikmat dari hasil karya sastra saja???

Related Post



Posting Komentar