Tentang Sore Itu


Semalam ketika aku tertidur pulas di atas ranjang sederhana ku, tiba-tiba aku terbangun. aku membuka mataku sejenak dan mencari tahu penyebab, apa yang menjadi sebab aku terbangun, ternyata penyebabnya adalah handphone ku yang sedang berbunyi. Aku mencoba meraih handphone ku yang posisinya tidak terlalu jauh denganku, lalu aku melihat handphone ku, dan melihat siapa yang tega  pagi-pagi buta seperti ini menghubungiku?? Betapa terkejutnya aku saat aku melihatnya, dan di situ tertulis jelas, ada namamu. Yaa kamu, kamu yang menghubungiku, seketika itu pula jantungku berdegup kencang, betapa senangnya aku melihat ini, namun hati kecilku berkata untuk membiarkannya, karena jika aku menggubrisnya, itu akan sia-sia , justru mungkin akan ada pertengkaran-pertengkaran kecil di antara kita. Aku sudah lelah, yaa mungkin aku sudah terlalu lelah. Tepat pukul 06.30 aku terbangun karena sinar terik matahari yang telah mengganggu tidurku, dan aku mencoba mencari handphone ku , yaa handphone yang dimana aku benar-benar lupa menaruhnya,dan  tak berapa lama kemudian handphone ku pun ketemu, aku mencoba membuka pesan yang masuk dan panggilan yang tak sempat terjawab olehku, dan betapa terkejutnya aku ketika semua itu adalah kamu, ya hanya namamu…. Dan yang membuat aku sangat terkejut adalah salah satu pesan singkatmu bertuliskan, “kalau memang kamu menyayangiku, temui aku”. Aku terdiam sejenak, aku dilemma, aku bingung, aku sudah lelah bahkan aku sudah teramat lelah akan cinta, karena mungkin rasanya aku sudah benar-benar mati rasa terhadap cinta. Bahkan aku sudah tidak tahu bagaimana rasanya mencintai dan di cintai, lantas apakah aku harus menemuimu dalam posisi seperti ini?? Dengan keadaan ragaku sudah banyak yang lelah, dengan raga dimana banyak penyakit yang bersarang??? Sedangkan tempat tinggal sementara yang kau huni tidak dekat , dan aku bingung harus dengan cara apa menuju kesana.
 Aku berusaha menjelaskan semua ini kepadamu, posisiku, keadaan ku yang menjadi sarang penyakit, semua. Yaa semua sudah aku jelaskan, bahkan sangat jelas bila itu menurut ku, namun sayangnya kamu tidak pernah mengerti , kamu hanya bisa menuntut, menuntutku, untuk menjadi wanita yang kuat , wanita yang tidak manja. Kamu tidak pernah melihat ku dengan kedua matamu, kamu hanya melihat ku dengan sebelah matamu, lihat aku, dan tatap kedua mataku, pernahkah aku mengeluh??? Adakah ketidak tulusanku selama ini?? Pernahkah sejenak telintas di mataku terbesit dendam , walaupun bertahun –tahun kau menyia-nyiakan aku???. Bahkan ketika kau terus menghujat ku, aku terdiam dan berdoa, semoga kau berubah lantas kau tersadar akan cinta yang teramat agung untukmu.
Pesan-pesan singkat darimu terus berdatangan di handphone ku, dan aku menjawab satu persatu pesan singkat darimu, lama kelamaan feeling ku pun benar, pasti akan ada perdebatan kecil diantara kita, disaat seperti inilah aku lelah, karena di saat seperti ini pula kata-kata kotor yang tertuju padaku  terlontar dari mulut kecilmu. Aku terdiam dan berfikir sejenak ,mencari solusi atas hal ini, setelah beberapa menit aku berfikir, aku menemukan jawaban akan hal ini, ya walaupun jawaban yang bisa di katakan jawaban terbodoh. Aku mengirim pesan singkat untukmu, “tunggu sebentar , mungkin agak lama karena aku menuju ke tempat mu dengan jalan kaki”, aku tau mungkin kamu akan marah bila kamu membacanya, tapi menurutku apa itu akan menjadi masalah jika itu tulus dan atas nama cinta?? Bahkan Juliet pun rela meracuni dirinya sendiri hanya karena dia ingin selalu bersama romeo,orang yang benar-benar, dan teramat dia cintai.
Aku teruskan langkahku menuju tempat tinggal sementaramu, tapak demi tapak aku lewati, dari jalan yang sepi hingga ramai, dari jalan yang mudah hingga sulit, dari jalan yang datar hingga yang naik taik turun, dan dari jalan yang rata hingga terjal. Hampir setengah jam aku berjalan , dan tak lama kemudian aku sampai, yaa aku sampa di depan sebuah kosan yang sederhana, tapi menyimpan kenangan yang tak ternilai harganya. Aku membuka pintu gerbang itu, dan aku masuk lalu aku berjalan lagi menapaki anak tangga satu persatu, sebenarnya aku sudah cukup lelah dan kepalaku sudah teramat pusing, perutku pun sudah mulai mual. Namun aku sadar bahwa langkahku sudah tidak jauh lagi, mungkin tinggal beberapa lagi untuk sampai di depan kamar kosmu. Selang beberapa menit akhirnya aku sampai di depan kamar kosmu, aku mengetuk pintu kamarmu, dan tak lama kemudian kau pun membukanya lalu kau mempersilahkan aku untuk masuk. Aku pun segera masuk dan tak lama kemudian aku tergeletak di atas kasurmu, entah mengapa kepalaku benar-benar terasa pusing saat itu, kau pun segera memelukku, dan di saat  seperti ini kau benar-benar menenangkanku,  lewat bahasa tubuhmu juga seolah kau berkata “semua pasti baik-baik saja”. Di saat seperti ini aku benar-benar merasakan kehangatan yang nyata, dan aku ingin waktu berhenti cukup sampai di sini, yaa cukup sampai di sini..
tak lama kemudian kau berbisik di telingaku,
“ apa yang terjadi padamu?? “
“Sedang sakit apa kau sekarang??”
Dan aku menjawab
“aku jalan kaki, maafkan aku!! Karena aku tidak mau terlihat seperti wanita manja di matamu”
“masalah sakit, entah aku sakit apa, dua hari badanku demam, bahkan perutku pun tidak mampu menampung makanan”
Kau memukul kepalaku dengan gaya bercandamu yang khas,
“bodoh, kenapa kau lakukan ini.. kamu sakit??”
“kenapa?? Apakah ada yang salah?? Bukankah aku tidak boleh menjadi wanita manja??”
Lalu kau tersenyum sedikit lebar, dan sekali lagi kau memelukku, hangat… bahkan teramat hangat bagiku. Seketika itu juga, hatiku benar-benar luluh, akankah aku kehilangan pelukan sehangat ini?? Rasanya aku tak pernah sanggup… aku benar-benar takut. Ketika dalam situasi seperti ini, tiba-tiba handphone mu berbunyi, dan perasaanku mengatakan itu sepertinya pesan singkat dari orang penting, dan sebentar lagi pelukan ini akan kau lepaskan karena kau telah mempunyai janji dengan partner kerjamu. Yaa ternyata benar, kau telah mempunyai janji dengan partner kerjamu, dan di saat seperti inilah aku harus benar-benar mengerti bahwa kau sekarang benar-benar menjadi orang sibuk, dan aku harus benar-benar paham atas kondisimu. Kau pun segera bangun , lantas bergegas menuju kamar mandi untuk segera mandi. Sambil menunggu kau selesai mandi aku beristirahat sejenak, dan tak lama kemudian kau pun selesai mandi , lalu aku menyiapkan baju dan celana apa yang akan kau gunakan untuk bertemu partner kerjamu, aku membenahi style berpakaianmu yang nampak tidak rapi, kau meminjam parfumku , karena kau kehabisan parfum untuk di pakai, dan aku pun lupa membawa parfumku ,akhirnya parfumku pun tertinggal di kamarmu.
Kau bertanya , aku pulang dengan siapa dan menggunakan apa??
Jawabku singkat,”aku pulang sendiri, dan menggunakan kaki”
“kenapa?? Coba hubungi temanmu, aku tidak akan tega , dan tolong lihatlah posisiku, aku tidak ada motor, kunci sepeda motorku hilang”
“kenapa kamu khawatir?? Bukankah kamu yang menuntutku untuk tidak menjadi wanita manja?? Sudahlah aku tidak apa-apa”
“benar?? Masalahnya aku ya jalan kaki, dan aku benar-benar tidak ada sepeda motor..”
“menurutmu aku ada masalah??? Aku tidak apa-apa, sudahlah , ayo jalan”
Aku dan kamu pun berjalan beriringan keluar kamar, menuju pintu gerbang lalu menuju tempat tujuan kita masing-masing, di perempatan yang tak jauh dari kosmu, aku berpamitan padamu,dan seperti kebiasaan kita selama hampir 4 tahun lalu, ketika aku atau kamu berpamitan lantas kita bersalaman dan menempelkan tanganmu di keningku, dan aku pun berkata hati-hati di jalan.

Related Post



Posting Komentar